TOKOH NASIONAL
IRWAN SOEJONO
(By Cinthya Ayunda)
Irawan Soejono adalah seorang
mahasiswa Indonesia yang diakui oleh Belanda sebagai pahlawan negara tersebut
karena perjuangannya melawan Nazi Jerman selama masa pendudukan Nazi Jerman di
Belanda (1940-1945). Menurut riwayat, Soejono tiba di negeri Kincir Air pada
tahun 1934 dan kemudian memilih sebuah universitas di Leiden sebagai kampusnya.
Ayah Irawan, Raden Adipati Ario
Soejono, orang Jawa yang menjadi menteri
tanpa portofolio dalam kabinet Belanda yang dibentuk di pengasingan di London
dan menjadi orang Indonesia yang pertama menjabat menteri cabinet. Beliau
meninggal pada 5 Januari 1943 di usia 56 tahun.
Sebelum Perang Dunia II, Irawan
Soejono adalah anggota Perhimpunan Indonesia di Belanda. Setelah itu,
Irawan bergabung dengan kelompok pejuang bawah tanah Binnenlandsche
Strijdkrachten (Tenaga Pejuang Dalam Negeri) cabang Leiden. Dalam in memoriam
Irawan di majalah Indonesia, 1 September 1945, pemimpin Perhimpunan Indonesia,
Soeripno menulis bahwa kalangan pergerakan bawah tanah menyebut Irawan sebagai
“Henk VAN de Bevrijding” atau “Henk dari
Pembebasan.”
Sebutan tersebut, menurut Soeripno
sangat tepat karena “ia dibebani tugas urusan teknis majalah bawah tanah kami.
Ia adalah ‘direktur’ dan ‘administratur’, ia mengurus mesin-mesin, kertas dan
pesawat-pesawat radio, dan ia mengangkutnya dengan sepeda bak, kereta dorong,
atau koper. Cuaca baik atau buruk, berbahaya atau tidak, malam larut, Henk
senantiasa siap. Dengan saksama ia melaksanakan tugasnya, membuat dirinya
termasuk salah seorang anggota Perhimpoenan Indonesia yang paling patut dipuji,
dan menjadi nyawa ‘Pembebasan’.”. Selain itu, ia juga menjadi anggota kelompok
bersenjata perjuangan perlawanan Indonesia.
Irawan Soejono meninggal di usia
23 tahun di Leiden pada bulan 13 Januari 1945. Saat itu ia sedang mengangkut
sebuah mesin stensil yang digunakan untuk penerbitan perlawanan di bawah tanah.
Hal ini diketahui oleh Gestapo, polisi rahasiaNazi Jerman, yang kemudian
berusaha menangkapnya. Irawan berusaha meloloskan diri, namun ia ditembak
hingga tewas.
Setelah gugurnya Irawan Soejono,
kelompok bersenjata bawah tanah ini dikenal dengan nama Grup Irawan Soejono.
Lantas setelah Kematian Irawan
memberikan influence perjuangan yang begitu besar kepada rekan-rekannya.
Perlawanan pun terus dilakukan sampai pada pertengahan tahun 1945, Nazi
berhasil dipukul mundur atas kekalahan telak mereka di Perang Dunia II.
Belanda bersyukur atas hal ini dan
mengucapkan terimakasih kepada semua orang yang telah berjuang. Termasuk Irawan
dan kelompoknya. Tak hanya ucapan terimakasih, pihak pemerintah Belanda juga
memberikan penghargaan yang begitu mengesankan khusus kepada Irawan. Di tahun
1990, Belanda resmi memberi nama salah satu jalan di Amsterdam dengan nama
Irawan Soejonostraat atau Jalan Irawan Soejono.
Kesimpulan :
Irwan soejono adalah pahlawan Indonesia
meskipun namanya kurang terkenal di tanah air sendiri, namun dia berhasil
menjadi pahlawan belanda atas nama Indonesia karena keberhasilannya melawan
nazi jerman di belanda ketika dia menjadi mahasiswa belanda
Refrensi :
1. http://www.boombastis.com/mengenal-irawan-soejono/71312
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Irawan_Soejono
3. http://historia.id/persona/pemuda-indonesia-berperang-melawan-nazi
Terima kasig banyak infonya.
BalasHapus