Translate

Jumat, 01 Juli 2016

irwan soejono

TOKOH NASIONAL
IRWAN SOEJONO
(By Cinthya Ayunda)
Irawan Soejono adalah seorang mahasiswa Indonesia yang diakui oleh Belanda sebagai pahlawan negara tersebut karena perjuangannya melawan Nazi Jerman selama masa pendudukan Nazi Jerman di Belanda (1940-1945). Menurut riwayat, Soejono tiba di negeri Kincir Air pada tahun 1934 dan kemudian memilih sebuah universitas di Leiden sebagai kampusnya.
Ayah Irawan, Raden Adipati Ario Soejono, orang  Jawa yang menjadi menteri tanpa portofolio dalam kabinet Belanda yang dibentuk di pengasingan di London dan menjadi orang Indonesia yang pertama menjabat menteri cabinet. Beliau meninggal pada 5 Januari 1943 di usia 56 tahun.
Sebelum Perang Dunia II, Irawan Soejono adalah anggota Perhimpunan Indonesia di Belanda.  Setelah itu,  Irawan bergabung dengan kelompok pejuang bawah tanah Binnenlandsche Strijdkrachten (Tenaga Pejuang Dalam Negeri) cabang Leiden. Dalam in memoriam Irawan di majalah Indonesia, 1 September 1945, pemimpin Perhimpunan Indonesia, Soeripno menulis bahwa kalangan pergerakan bawah tanah menyebut Irawan sebagai “Henk VAN  de Bevrijding” atau “Henk dari Pembebasan.”
Sebutan tersebut, menurut Soeripno sangat tepat karena “ia dibebani tugas urusan teknis majalah bawah tanah kami. Ia adalah ‘direktur’ dan ‘administratur’, ia mengurus mesin-mesin, kertas dan pesawat-pesawat radio, dan ia mengangkutnya dengan sepeda bak, kereta dorong, atau koper. Cuaca baik atau buruk, berbahaya atau tidak, malam larut, Henk senantiasa siap. Dengan saksama ia melaksanakan tugasnya, membuat dirinya termasuk salah seorang anggota Perhimpoenan Indonesia yang paling patut dipuji, dan menjadi nyawa ‘Pembebasan’.”. Selain itu, ia juga menjadi anggota kelompok bersenjata perjuangan perlawanan Indonesia.
Irawan Soejono meninggal di usia 23 tahun di Leiden pada bulan 13 Januari 1945. Saat itu ia sedang mengangkut sebuah mesin stensil yang digunakan untuk penerbitan perlawanan di bawah tanah. Hal ini diketahui oleh Gestapo, polisi rahasiaNazi Jerman, yang kemudian berusaha menangkapnya. Irawan berusaha meloloskan diri, namun ia ditembak hingga tewas.
Setelah gugurnya Irawan Soejono, kelompok bersenjata bawah tanah ini dikenal dengan nama Grup Irawan Soejono.
Lantas setelah Kematian Irawan memberikan influence perjuangan yang begitu besar kepada rekan-rekannya. Perlawanan pun terus dilakukan sampai pada pertengahan tahun 1945, Nazi berhasil dipukul mundur atas kekalahan telak mereka di Perang Dunia II.
Belanda bersyukur atas hal ini dan mengucapkan terimakasih kepada semua orang yang telah berjuang. Termasuk Irawan dan kelompoknya. Tak hanya ucapan terimakasih, pihak pemerintah Belanda juga memberikan penghargaan yang begitu mengesankan khusus kepada Irawan. Di tahun 1990, Belanda resmi memberi nama salah satu jalan di Amsterdam dengan nama Irawan Soejonostraat atau Jalan Irawan Soejono.
Kesimpulan :

Irwan soejono adalah pahlawan Indonesia meskipun namanya kurang terkenal di tanah air sendiri, namun dia berhasil menjadi pahlawan belanda atas nama Indonesia karena keberhasilannya melawan nazi jerman di belanda ketika dia menjadi mahasiswa belanda
Refrensi :
1.         http://www.boombastis.com/mengenal-irawan-soejono/71312
2.         https://id.wikipedia.org/wiki/Irawan_Soejono
3.         http://historia.id/persona/pemuda-indonesia-berperang-melawan-nazi


1 komentar: